top of page

COVID-19 Omicron & Vaksin Booster

  • Writer: CIMSA UIN
    CIMSA UIN
  • Mar 19, 2022
  • 3 min read


dr. Galang Prahanarendra adalah alumni CIMSA FK UIN SH di tahun 2014. Beliau pernah menjabat sebagai LEO In CIMSA FK UIN SH 2014-2015 dan juga Supervising Council CIMSA FK UIN SH pada tahun 2015-2016. Sekarang bekerja di Puskesmas Rengas, Tangerang Selatan sebagai Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan, Ketua PJ pengendalian infeksi, dokter prolanis & BPJS, dan PJ Vaksinasi.


Pada beberapa bulan terakhir ini Covid-19 varian Omicron ini sangatlah membludak dibanding varian sebelumnya yaitu delta. Di tempat dr. Galang bekerja sendiri total kasus di bulan Februari 220 kasus, dan pada Januari 60 sehingga terdapat penaikan drastis dalam kasus ini namun hal ini belum termasuk dengan orang-orang yang belum melapor. Varian Omicron ini memang memiliki gejala yang ringan dengan gejala yang tidak spesifik, dengan keluhan utama seperti sakit tenggorokan, batuk, pilek, demam sedangkan gejala seperti hilangnya penciuman ataupun perasa jarang sekali ditemukan di Varian Omicron ini, namun bukan berarti gejala tersebut tidak terjadi pada kasus ini. Dengan perbedaan gejala ini juga tetap tidak dapat memastikan varian mana yang banyak terjadi dalam akhir-akhir ini, namun dikarenakan sudah banyaknya masyarakat yang melakukan vaksinasi menyebabkan gejala yang dialami juga semakin ringan.


Melihat penyebaran covid-19 ini sangatlah cepat, tidak jarang kita menemukan anak kecil tertular atau terkena covid-19 ini, hal ini dapat terjadi dikarenakan anak-anak masih belum mendapatkan vaksin dan gejala nya juga biasanya lebih sering timbul pada anak-anak yang belum mendapatkan vaksin, bahkan biasanya dapat sering terpapar dikarenakan anak-anak belum dapat mematuhi protokol secara lengkap. Untuk gejalanya tidak ada perbedaan antara anak-anak maupun orang dewasa. Yang berbeda hanyalah komplikasinya, untuk dewasa adalah pneumonia, stroke, sumbatan jantung, gangguan ginjal. Sedangkan pada anka komplikasi yang cukup dikhawatirkan adalah reaksi infeksi memanjang dengan gejala khas seperti demam tinggi terus menerus (diatas 38,5 C) dengan resiko adanya reaksi penggumpalan darah sehingga dapat menyebabkan penyumbatan dalam banyak tempat.


Treatment untuk vaksin covid-19 memang berbeda jika dibandingkan yang dulu dikarenakan adanya update dalam keilmuannya. Contohnya seperti sekarang tidak digunakan antibiotik azithromycin untuk gejala ringan & tanpa gejala dan juga oseltamivir tidak dipakai lagi untuk gejala ringan, sedang maupun berat. Untuk sekarang yang dipakai adalah favipiravir atau biasanya namanya avigan dan molnupiravir.


Berbicara tentang vaksin, anak-anak baru dapat diberi jika sudah umur 6 tahun keatas, maka untuk anak-anak dibawah 6 tahun dapat melakukan protokol, seperti menghindari kerumunan, tingkatkan imun, beri makanan yang bergizi. Vaksin booster sendiri memiliki kegunaan yang sangat tinggi dan untuk efektivitas pfizer dapat mencegah covid-19 bergejala 60-75%, mencegah rawat inap 80–90%, dan kematian covid-19 95%. Sedangkan moderna, dapat mencegah rawat inap covid-19 90-95% & mencegah kematian kurang lebih 95% astra zeneca juga sama seperti dua varian lainnya.


Untuk kriteria vaksin covid-19 harus 6 bulan setelah vaksin kedua, namun jika terkena covid-19 disela-sela waktu ingin melakukan vaksin booster, maka dapat dilihat dari gejalanya. Jika gejalanya termasuk ringan maka hanya dibutuhkan jarak 1 bulan dari terkena infeksinya. Untuk gejala sedang dan berat harus 3 bulan dari selesainya isolasi mandiri.




Efek samping yang paling ringan adalah pfizer walaupun tetap ada efek samping lokal seperti pegel, nyeri otot, atau disertai demam, mual namun tetap profitable untuk di vaksin. Namun untuk pengguna astra zeneca biasanya lebih memiliki efek samping yang lebih terlihat, dan untuk moderna efek samping nya sendiri bisa lebih demam hingga hari ke-5, mual, muntah dsb. Masih banyak juga pertanyaan masyarakat tentang apakah jika sudah vaksin maish bisa terkena covid-19 atau tidak, dan untuk jawabannya masih bisa. Tapi, akan jauh lebih jarang dibandingkan tidak vaksin dikarenakan tubuh sudah memiliki antibodi nya dan vaksin ini sudah membuat kita sudah mengurangi dampak gejala berat.


Intinya, Covid-19 ini memang sudah sangat panjang dalam negara kita dan sudah banyak dampak yang dialami oleh banyak pihak. Untuk kedepannya, mari menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjauhkan diri dari keramaian. Dan terima kasih untuk seluruh tenaga kesehatan yang sudah berjuang banyak dan perlu di garis bawahi keputusan kalian di setiap harinya tidak akan hanya mempengaruhi kalian namun mempengaruhi orang - orang disekitar kalian.










 
 
 

コメント


Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2017 by CIMSA FK UIN SH

bottom of page