top of page

Career Path of a Military Doctor

  • Writer: CIMSA UIN
    CIMSA UIN
  • Nov 27, 2021
  • 2 min read

Updated: Nov 28, 2021

Career Path of a Military Doctor


dr. Akbar Andriansah adalah alumni CIMSA FK UIN SH tahun 2008. Beliau pernah menjabat sebagai Media Communication Coordinator CIMSA FK UIN SH 2010-2011 dan juga Supervising Council CIMSA FK UIN SH pada tahun 2011-2012. Sekarang posisi dr. Akbar adalah Komandan Kompi Evakuasi, Batalyon Kesehatan-2 Kostrad, TNI-AD.


Dokter militer adalah spesialisasi medis, khususnya cabang kedokteran kerja yang menangani risiko medis dan kebutuhan prajurit dan anggota layanan lainnya. Ada 2 jalur seleksi yang dapat kamu ikuti untuk menjadi dokter militer, jalur pertama adalah jalur beasiswa dimana peserta boleh mengikuti seleksi ketika masa klinik. Jadi nanti setelah lulus menjadi dokter, peserta sudah resmi menjadi dokter militer namun nantinya tetap harus mengikuti pendidikan militer terlebih dahulu. Nilai plus dari jalur beasiswa salah satunya adalah mendapatkan uang saku serta biaya yang harus dibayarkan ke Universitas ketika masa klinik akan ditanggung oleh negara. Adapun nilai minus dari jalur ini adalah setelah mendapatkan gelar dokter peserta harus langsung memasuki pendidikan militer dan tidak bisa melewati masa internship terlebih dahulu, melainkan internship akan dilakukan ketika telah selesai masa pendidikan militer dan berdinas.


Untuk jalur kedua, akan ada seleksi bersama SEPA PK TNI untuk calon peserta yang telah mendapat gelar dokter dan internship berupa seleksi akademik, seleksi administrasi, serta seleksi fisik atau garjas (kesegaran jasmani) kemudian setelah lulus seleksi baik daerah maupun pusat, selanjutnya akan melewati tahap Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia (SEPA PK TNI) dan mengikuti psikotes dalam rangka menentukan posisi antara Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara.


Secara garis besar sebelum resmi menjadi dokter militer, kita akan mendapatkan pendidikan dasar, percabangan, lalu kursus tambahan untuk penunjang dinas.




Sumber gambar:

Military Medicine : https://military-medicine.com/almanac/62-indonesia-republic-of.html


Pendidikan dasar sendiri dilakukan di akademi militer bersama taruna selama 7 bulan dengan pembelajaran ilmu dasar kemiliteran seperti PBB (Peraturan Baris Berbaris), menembak, sampai taktik perang. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, kita akan dilantik menjadi Perwira pada Prasetya Perwira dan mendapatkan pangkat Letnan Dua. Untuk pendidikan dasar kecabangan di Korps Kesehatan Militer (CKM) akan berlangsung selama lima hingga enam bulan dan khusus mempelajari kesehatan militer serta magang OJT (On the Job Training). Dimana akan diajarkan secara khusus bagaimana manajemen kesehatan dalam dunia militer seperti membantu tentara. Setelah itu akan dilakukan kursus pelatih dan kursus intel masing-masing selama 1 bulan.





Sumber Gambar:

Military Medicine : https://military-medicine.com/almanac/62-indonesia-republic-of.html


Tentunya untuk menjadi seorang dokter militer harus siap untuk ditempatkan dimana saja dan juga harus siap dalam mental maupun fisik karena akan bekerja sama dengan para TNI yang lain dan sudah terbiasa untuk ditempah. Jika ingin menjadi dokter militer, kita harus melakukan riset terlebih dahulu agar paham serta tidak menyesal kedepannya, dan juga harus banyak menjaga kesehatan secara mental dan fisik. Karena profesi apapun yang kita ambil kuncinya adalah ikhlas dan jangan pernah putus asa, yang penting kita harus mempunyai niat untuk memberikan manfaat kepada masyarakat luas.









 
 
 

Commenti


Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2017 by CIMSA FK UIN SH

bottom of page