top of page

TAKIS: Talk About Health Issue - Mental Illness

  • Writer: CIMSA UIN
    CIMSA UIN
  • Oct 31, 2019
  • 2 min read

MENTAL ILLNESS

Mental illness adalah sebuah gangguan yang terjadi ataupun mempengaruhi perilaku, pikiran, perasaan dan emosional seseorang, dimana seaeorang yang mengalami mental illness cenderung menjauhkan diri dari interaksi sosial, memiliki pandangan yang berbeda terhadap seseorang dan mengurung diri. Epidemiologi terjadinya mental illness di Indonesia menurut Riskesdas 2018 meningkat dari tahun 2013 hingga 7% dengan prevalensi sekitar 450.000 jiwa.

Epidemiologi terjadinya mental illness di Indonesia menurut Riskesdas 2018 meningkat dari tahun 2013 hingga 7% dengan prevalensi sekitar 450.000 jiwa. Sedangkan di dunia, jumlah kejadian mental illness di dunia meningkat dengan sangat pesat.


Dalam DSM(Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder) yang diterbitkan oleh APA(American Psychiatric Association), pola-pola yang cenderung abnormal digolongkan sebagai sebuah “gangguan mental”. Gangguan mental sendiri mencakup distress emosional (khususnya depresi atau kecemasan) dan atupun ketidakmampuan yang signifikan pada fungsi psikologis. Fungsi yang rusak tersebut dapat berupa beberapa kesulitan untuk memenuhi tanggung jawab di dalam keluarga, tempat kerja, atau dalam masyarakat luas.dalam buku ini juga menggolongkan gangguan mental menjadi 5 aksis yaitu:

  • Aksis I: Gangguan seperti kecemasan, gangguan mood, skizofrenia, gangguan psikotik lainnya, sebuah gangguan penyesuaian, hingga gangguan yang umum terjadi ppertama kali didiagnosis pada masa bayi, kanak-kanak, hingga di masa remaja (kecuali reterdasi mental).

  • Aksis II: Gangguan kesehatan mental mencakup sebuah pola yang maladaptif (tidak dapat menyesuaikan) dalam kehidupan sehari-hari seperti gangguan antisosial, narsistik, paranoid, dan juga gangguan kepribadian ambang.

  • Aksis III: Gangguan yang mempengaruhi kondisi-kondisi medis umum. Penyakit – penyakit medis yang disebabkan sumbernya dari gangguan-gangguan psikologis.

  • Aksis IV: Gangguan yang berhubungan dengan sebuah pristiwa negative dalam hidupnnya misalnya pemutusan hubungan kerja, perceraian, tidak adanya dukungan sosial, terkena imbas dari sebuah bencana, yang mana hal tersebut berimbas pada sulitnya seseorang dapat beradaptasi dengan keadaannya yang baru.

  • Aksis V: Berhubungan dengan asesmen secara menyeluruh klinis tentang sebuah fungsi dari psikologis, sosial, dan juga pekerjaan klien.


Faktor risiko mental illness sendiri meliputi banyak hal, baik genetik, lingkungan/interaksi sosial (trauma, pekerjaan, dll), pengaruh masa kecil yang buruk juga selain mempengaruhi kondisi mental juga mempengaruhi tumbuh kembang sang anak/penderita, pengaruh obat obatan dan narkoba juga dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya mental illness.

Sangat penting bagi seseorang untuk mengetahui ciri ataupun tanda awal dari mental illness baik pada bagi dirinya maupun orang lain dan orang terdekatnya, dengan meningkatkan awareness dan pemberian edukasi selarah menyeluruh kepada masyarakat( mengubah stigma masyarakat mengenai orang yang terkena mental illness) juga dapat membantu pemerintah dalam penurunan prevalensi terjadinya mental illness.

Reference:

  1. World Health Organization. http://who.int/mental_health

Pan American Health Organization. http://paho.org

Comments


Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2017 by CIMSA FK UIN SH

bottom of page