GO GREEN: Pergi Menghijau?!
- CIMSA UIN
- Jan 27, 2018
- 2 min read
Hasil kajian Economy and Environment Program for Southeast Asia (EEPSEA) pada Climate Change Vulnerability Mapping for Southeast Asia tahun 2009 menyebutkanbahwadari 530 kota di 7 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Malaysia dan Filipina, Indonesia merupakan negara paling rentan terhadap dampak perubahaniklim.
Berdasarkan peta penyebaran lokasi rawan banjir yang dikeluarkan Pemprov Banten, didapatkan bahwa Ciputat merupakan salah satu kecamatan yang rawan akan banjir. Kemudian telah dilakukan pengambilan data primer padadesabinaan CIMSA UIN, yaitu RW 03 Ciputat. Didapatkan adanya permasalahan genangan air dan penanganan sampah yang masih kurang baik.
Berdasarkan kedua masalah di atas, dibuat suatu aktivitas yang dinamakan GO GREEN. GO GREEN adalah tindakan atau perbuatan yang ditujukan untuk menyelamatkan bumi dari segala kerusakan akibat ulah manusia, dimana cara penyelamatannya dilakukan dengan program yang lebih menitikberatkan pada penghijauan lingkungan. Terdapat empat konsep GO GREEN yang biasa disebut dengan 4R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace.
Pada kegiatan Go Green ini, kami mengambil point reduce dan recycle yaitu dengan pembuatan lubang biopori untukmengurangi risiko banjir serta mendaur ulang sampah agar dapat dipergunakan kembali juga sebagai penanganan dari permasalahan sampah itu sendiri.

Aktivitas ini dilaksanakan pada Sabtu, 27 Januari 2018 di desabinaan CIMSA UIN yaitu di Gang Nurul Huda III, RW 03, Ciputat, Tangerang Selatan. Terdapat 2 mata acara pada aktivitasini, yaitu pembuatan lubang biopori dan pembuatan kerajinan tangan menggunakan sampahan organik.

Padamata acara pembuatanlubangbiopori, sasarannya adalah bapak-bapak warga RW 03. Acara diawali dengan melakukan edukasi/pencerdasan pada bapak-bapak RW 03 mengenai pentingnya pembuatan lubang biopori dan bagaimana cara membuatnya. Kemudian, warga turut melakukan pembuatan lubang bipori secara mandiri. Member CIMSA pun turut aktif membantu warga dalam pembuatan lubang biopori ini.
Di sisilain, juga dilakukan mata acara pembuatan kerajinan tangan menggunakan sampah anorganik. Pada aktivitas sebelumnya yaitu AKAD CIMSA UIN, telah dilakukan pencerdasan mengenai factor resiko diare yang menjadi permasalahan di desa binaan CIMSA UIN. Termasuk juga terdapat materi mengenai sampah organic dan anorganik serta pemanfaatan dari masing-masingnya.

Pada 1 minggu sebelum dilaksanakannya aktivitas GO GREEN, warga sudah diingatkan kembali untuk mengumpulkan sampah anorganik yang telahdipisahkansebelumnya. Sehinggapadasaataktivitas GO GREEN dilaksanakan, para warga membawa bahan sampah dari rumah masing-masing.

CIMSA UIN bekerja sama dengan LUMINTU, yang merupakan komunitas pengrajin sampah anorganik. Komunitas ini turut membantu CIMSA UIN dalam mengajarkan warga RW 03 dalam membuat kerajinan tangan menggunakan sampahan organik. Kerajinan tangan yang dibuat adalah robot, tas, gantungan kunci, pin, hiasan kulkas, dan masih banyak lagi.

Seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti aktivitas GO GREEN ini. Terlebih pihak LUMINTU juga mengajarkan bagaiman acara memasarkan hasil kerajinan tangan yang telah dibuat. Para warga pun tertarik dan menginginkan pembelajaran lebih lanjut dalam hal pemanfaatan sampah ini.

Comments